Selasa, 18 November 2014

Pengantar Ilmu Sosial



  1. Kelompok sosial yang mempunyai kepentingan relatif permanen dan terorganisasi secara baik ataupun yang tidak terorganisasi secara baik sebenarnya dasarnya adalah derajat interaksi sosial dan kepentingan kelompok di antara mereka. Berikan pendapat dan argumen tentang hal ini!

Jawaban :
Menurut Bierens de Haan, suatu kelompok memperoleh bentuknya dari kesadaran akan keterikatan yang ada pada anggota-anggotanya. Selain itu Anderson dan Parker juga mengatakan bahwa kelompok adalah kesatuan dari dua atau lebih individu, yang mengalami interaksi psychologis satu sama lain.
Interaksi psikologis menyebabkan terbentuknya suatu kesadaran akan keterikatan di mana para anggotanya merasa memiliki kepentingan yang sama. Suatu kelompok terbentuk atas nilai-nilai yang dihayati bersama dan oleh fungsi serta tujuan seperti yang disadari oleh anggotanya. Hal ini berarti bahwa anggota-anggota suatu kelompok memiliki kesamaan akan tujuan yang ingin dicapai. Karena itulah kelompok sosial cenderung memiliki kepentingan yang relatif permanen. Dan apabila keterikatan secara mental tersebut telah hilang maka dapat dikatakan bahwa kelompok tersebut telah berakhir.
Untuk mencapai tujuan bersama, suatu kelompok kemudian membuat susunan tim kerja yang terorganisir. Semakin bagus kerja sama antar anggota kelompok akan semakin besar peluang keberhasilan dalam mencapai tujuan. Laswell menyebutkan bahwa di dalam taraf ikatan cooperation terdapat perasaan “we feeling” yang menyebabkan adanya kesediaan untuk mengerjakan sesuatu demi kepentingan kelompok. Suatu perasaan persatuan akan tercapai apabila para anggota kelompok mempunyai pandangan yang sama tentang masa depannya dan dengan sadar mengetahui bahwa dalam perwujudan masa depan tersebut masing-masing anggota mempunyai tugasnya sendiri-sendiri.
Derajat interaksi sosial antar anggota juga menentukan kuat atau lemahnya integritas suatu kelompok. Park dan Burgess mengemukakan, “dynamic changing interplay of forces in which contacts between persons and groups result in a modification of the attitudes and behavior of the participants.” Kelompok dapat terorganisir dengan baik apabila terdapat integrasi dari berbagai faktor, khususnya dari segi pembagian tugas. Integritas ditentukan oleh pola interaksi antar anggota kelompok.
Jadi, kelompok cenderung memiliki kepentingan yang relative permanen dikarenakan karena adanya keyakinan bersama akan tujua yang ingin dicapai. Suatu kelompok terorganisir dengan baik disebabkan karena adanya kerja sama yang baik. Kerja sama merupakan suatu bentuk integritas sosial di dalam kelompok, yakni pembagian tugas. Derajat interaksi sosial antar anggota kelompok adalah faktor penentu apakah anggota kelompok dapat bekerja sama dengan baik atau tidak.

 2. Perubahan sosial yang dikehendaki merupakan perubahan yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang berkeinginan mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak yang menghendaki perubahan disebut agent of change. Berikan pendapat anda tentang peran dan fungsi agent of change terutama di masa orde baru dalam bidang pertanian!



Jawaban:
Semua masyarakat mengenali adanya perubahan sosial. Perubahan sosial yaitu transformasi dari kebudayaan dan institusi sosial dari waktu ke waktu. Entah masyarakat menyukainya atau tidak, perubahan tetaplah terjadi. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial, diantaranya yaitu karena adanya penemuan-penemuan baru. Penemuan baru ini mampu mengubah kebudayaan dan cara hidup masyarakat sehingga terjadilah perubahan sosial. Perubahan sosial dibawa oleh pihak yang disebut sebagai agent of change. Fungsi dari agent of change yaitu memotori terjadinya suatu perubahan terhadap cara hidup masyarakat dengan menggunakan atau mengadopsi teknologi-teknologi baru sehingga menyebabkan terjadinya suatu perubahan sosial masyarakat yang cukup signifikan.
Pada masa orde baru dikenal suatu sistem pertanian yang berpedoman pada “Panca Usaha Tani”. Panca Usaha Tani memungkinkan para petani mengubah cara bercocok tanam mereka, dari cara tradisional menjadi cara yang lebih modern. Yakni dengan menggunakan teknologi-teknologi baru dalam pertanian, seperti pupuk olahan pabrik dan pembasmi hama. Produk-produk tersebut merupakan hasil dari inovasi teknologi.
Perubahan sistem pertanian di masa orde baru merupakan suatu perubahan yang dikehendaki, demi mewujudkan perekonomian yang semakin meningkat. Dalam hal ini pihak yang berperan sebagai agent of change adalah institusi politik. Pemerintah sebagai pihak pembawa perubahan berperan dalam mewujudkan berbagai solusi untuk memajukan pertanian Indonesia, salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi baru. Teknologi yang mampu mengubah cara bercocok tanam petani-petani Indonesia sehingga  dapat meningkatkan hasil produksi.
Teori dari max Weber mengatakan bahwa akar dari sebagian besar perubahan sosial yaitu ide. Contohnya, sesorang dengan karisma mapu membawa pesan yang mengubah dunia. Pemerintah menggunakan kekuasaannya untuk membuat perubahan di masyarakat. Fungsi pemerintah sebagai yaitu untuk memperbaiki kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Dengan membuat perubahan cara bercocok tanam yang diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian sehingga dapat mendongkrak perekonomian di Indonesia. Atas peran pemerintah maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pemerintah merupakan agent of change.


DAFTAR PUSTAKA
Macionis, John. J. 2012. Sociology 14th Edition. Pearson Prentice Hall: New Jersey.           
Turner, Bryan S. (ed). 2006. The Cambridge Dictionary of Sociology. Cambridge University Press: New York.
Susanto, Phil Astrid S. 1977. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Binacipta: Bandung.
Planck, Ulrich (ed). 1989. Sosiologi Pertanian. Diterjemahkan oleh Titi Soentoro, Soeyanto (eds). Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.

1 komentar: