- JENIS PARAGRAF
Keraf (1980:63-66)
memberikan penjelasan tentang jenis paragraf berdasarkan difat dan tujuannya
sebagai berikut.
- Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka merupakan pembuka atau
pengantar untuk sampai pada isi suatu pembicaraan yang akan dipaparkan kemudian
di dalam karangan. Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik,
dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Paragraf pembuka bertujuan untuk
menutarakan sauatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan.
Paragraf
pembuka memiliki peran sebagai pengantar bagi pembaca untuk sampai pada masalah
yang akan diuraikan oleh penulis. Karena itu, paragraf pembuka hendaknya
menarik minat dan perhatian pembaca serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca
kepada masalah yang akan disajikan berikutnya serta sanggup mempersiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Salah satu cara untuk
menarik perhatian adalah dengan mengutip pernyataan atau pendapat yang merangsang
dari para ahli atau orang yang terkenal di bidangnya. Usahakan paragraf pembuka
ini tidak terlalu panjang agar pembaca tidak merasa bosan. Di samping untuk
menarik perhatian pembaca, paragraf pembuka juga berfungsi untuk menjelaskan
tujuan dari penulisan itu. Tiap
jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantar karangan
itu, atau menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu. Sebab itu sifat
dari paragraf semacam itu harus menarik minat dan perhatian pembaca, serta
sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yag sedang diuraikan. Paragraf
yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf yang panjang hanya akan
meimbulkan kebosanan pembaca.
Fungsi paragraf
pembuka:
-
Mengantar
pokok pembicaraan
-
Menarik minat dan perhatian pembaca
-
Menyiapkan
atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.
-
Menghubungkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya.
2.
Paragraf Pengembang
yaitu paragraf yang berfungsi menerangkan atau
menguraikan gagasan pokok karangan.
Fungsi paragraf pengembang adalah:
1)
Menguraikan, mendeskripsikan, membandingkan, menghubungkan,
menjelaskan, atau menerangkan
Kata-kata yang lazim
digunakan: mengidentifikasi, menganalisis, detail, fungsi, dll.
2)
Menolak konsep: alasan, argumentasi, contoh, fakta, rincian,
menyajikan dukungan.
Kata-kata yang lazim
digunakan: bertentangan dengan, berbeda dengan, tidak sejalan dengan, dll.
3)
Mendukung konsep: argumen, argumentasi, fakta, rincian.
Kata-kata yang lazim
digunakan: tambahan pula, lebih jauh, sejalan dengan hal itu, dll.
- Paragraf Penutup
Paragraf penutup
bertugas mengakhiri sebuah tulisan atau karangan. Semua karangan pasti diakhiri
dengan paragraf penutup untuk menjamin bahwa permasalahan yang dipaparkan pada
awal paragraf karangan itu terjawab secara jelas tegas dan tuntas di dalam
paragraf-paragraf pengembang, dan disimpulkan atau ditegaskan kembali di dalam
paragraf penutup.
Jadi, isi paragraf
itu dapat berupa simpulan atau penegasan kembali pemaparan yang telah disajikan
sebelumnya. Atau, adakalanya pula sebuah paragraf penutup berisi rangkuman dari
perincian-perincian jabaran yang telah dilakukan sebelumnya di dalam bagian isi
karangan atau tulisan.
Paragraf penutup dalam karangan ilmiah juga bertugas untuk
meninggalkan bahan-bahan perenungan yang bisa disajikan didalam bentuk kalimat
tanya refleksi dan retoris. Bukanlah maksud dari pertanyaan itu untuk
mengundang jawaban yang baru di dalam paragraf itu, tetapi dengan pertanyaan
itu, segala persoalan dan jawaban yang telah disampaikan di dalam tulisan atau
karangan itu dipersilahkan untuk dibatinkan di kedalaman hati para pembaca.
- PENGEMBANGAN PARAGRAF
Pengembangan paragraph terdiri atas:
- Pengembangan Alamiah
- Pengembangan Deduksi- Induksi
- Pengembangan Analogi
- Pengembangan klasifikasi
- Pengembangan Komparatif dan Kontrstif
- Pengembangan Sebab Akibat
- Pengembangan Klimaks- Antiklimaks
- Pengembangan Alamiah
Pengembangan paragraf secara alamiah adalah paragraf yang
dikembangkan berdasarkan urutan waktu yang bersifat kronologis. Pengembangan
ini dilakukan dengan menjelaskan pikiran utama dengan urutan ruang atau urutan
waktu. Pengembangan dengan urutan ruang bisa dilakukan dengan
menjelaskan ruang dari yang paling dekat hingga yang paling jauh atau
sebaliknya. Pengembangan dengan urutan waktu bisa dimulai dari yang paling awal
hingga akhir atau sebaliknya. Paragraf dengan pola pengembangan alamiah
biasanya digunakan pada paragraf naratif atau prosedural.
Contoh:
Paragraf yang dikembangkan dengan urutan ruang
Fasilitas produksi pabrik itu berada
pada lokasi yang strategis. Sekitar dua kilometer di sebelah barat adalah
gudang milik pemasok bahan baku. Di sebelah timur, terdapat aliran sungai
bersih yang menjadi sumber air untuk proses pengolahan. Dan yang terpenting,
akses menuju jalan tol yang berada sekitar dua kilometer di sebelah selatan
pabrik.
Pargraf yang dikembangkan dengan urutan waktu
Seluruh aktivitas penelitian akan
diselesaikan dalam tahun 2012. Tahap penyusunan rencana penelitian akan selesai
pada akhir bulan Januari. Tahap pengumpulan data dari sampel membutuhkan waktu
tiga bulan dan akan selesai pada pertengahan bulan April. Tahap analisa data
membutuhkan waktu lima bulan. Tahap ini akan selesai pada bulan Oktober. Tahap
akhir penelitian adalah penulisan laporan. Tahap tersebut akan diselesaikan
pada bulan Desember.
- Pengembangan Deduksi- Induksi
a. Pola Pengembangan Deduksi
Paragraph deduktif adalah paragraph yang diawali dengan hal-hal yang
bersifat umum dan diperjelas dengan hal-hal yang bersifat khusus. Kalimat utama
berada di awal paragraph.
Contoh:
Beberapa tips menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakn”. Artinya belajar sehari sebelum
ujian. Belajarlah mulai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar
kumpulan soal. Mencocokkannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak
dikuasai dicari dibuku.
b. Pola Pengembangan Induksi
Paragraph induktif adalah paragraph yang dikembangkan mulai dengan
hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum. Kalimat utama berada di akhir
paragraph.
Pola
pengembangan paragraph induksi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:
a. Generalisasi, yaitu paragraph yang dikembangkan dengan pola hubungan dari khusus
ke umum.
Contoh:
Gelombang Cinta
merupakan salah satu jenis anthurium yang mempunyai harga mahal. Jenmani juga
merupakan anthurium yang banyak dicari karena harganya yang fantastis. Selain
karena harganya, Jenmani dicari penggemar tanaman hias karena keindahan
daunnya. Tidak hanya Jenmani dan Gelombang Cinta yang dicari penggemar
tanaman hias, namun semua jenis anthurium ikut diburu penggemar tanaman hias
karena memiliki harga yang tinggi.
b. Analogi, yaitu paragraph yang dikembangkan dengan membandingkan dua atau
lebih benda yang dianggap memiliki kesamaan kemudian menarik kesimpulan.
Contoh:
Gelombang Cinta
dapat dilihat dari gelombang daunnya. Indahnya Gelombang Cinta sama seperti
gelombang air. Semakin banyak gelombang yang dihasilkan daunnya, semakin indah
pula Gelombang Cinta. Begitu juga dengan gelombang air, semakin bergelombang
air semakin indah untuk dinikmati. Dengan demikian, indahnya Gelombang Cinta
dan air terletak pada gelombang yang dihasilkan.
c. Sebab-akibat, yaitu paragraph yang dikembangkan berdasarkan
hubungan sebab akibat. Dalam paragraph ini, akibat bertindak sebagai gagasan
pokok atau kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan sebab bertindak sebagai
gagasan penjelas atau perincian yang bersifat khusus.
Gelombang Cinta
memiliki daun yang bergelombang, harga Gelombang Cinta juga tinggi. Tidak hanya
itu, kepopuleran Gelombang Cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak
heran banyak orang ingin membudidayakan Gelombang Cinta.
d. Akibat-sebab, yaitu paragraph yang dikembangkan berdasarkan hubungan akibat
sebab. Sebab bertindak sebagai gagasan pokok atau kesimpulan yang bersifat
umum. Sedangkan akibat bertindak sebagai gagasan penjelas atau perincian yang
bersifat khusus.
Contoh:
Para pembeli
Gelombang Cinta terpaksa berdesak-desakkan di luar toko. Mereka juga
berdesak-desakkan di dalam toko. Mereka ada yang duduk, ada yang berdiri, ada
pula yang antre. Bahkan, ada yang duduk beralaskan koran. Mereka rela
mengantre karena harga Gelombang Cinta di toko itu sangat murah.
c. Pola Pengembangan Deduksi-Induksi (Campuran)
Paragraph
campuran adalah paragraph yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir
paragraph. Dalam paragraph ini terdapat dua kalimat utama. Kalimat terakhir
umumnya mengulangi gagasa yang dinyatakan kalimat pertama dengan sedikit
penekanan dan variasi.
Contoh:
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum
ujian. Belajarlah mulai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar
kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab kumpulan soal-soal
di buku kumpula soal. Mencocokkannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak
dikuasai dicari di buku. Oleh karena itu, sebaiknya para guru memberitahukan
tips belajar menjelang UAN.
- Pengembangan Analogi
Analogi menunjukkan ketidaksamaan (perbedaan)
yang sisitematis antara dua barang atau hal yang berlainan kelasnya. Lain halnya
dengan perbandingan dan pertentangan yang memberikan sejumlah ketidaksamaan
antara dua hal. Bila seseorang mengatakan “awan dari sebuah atom itu membentuk
sebuah cendawan raksasa”, maka perbandingan antara awan ledakan
atom dan cendawa merupakan sebuah analogi, sebab
sebuah hal itu sangat berbeda kelasnya, kecuali kesmaan bentuknya.
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan
sesuatu yang tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh
umum, untuk menjelaskan hal yang kurang umum. Perhatikan contoh berikut:
“Pencabangan suatu bahasa proto menjadi dua
bahasa baru atau lebih, serta tiap-tiap bahasa baru itu dapat bercabang pula
dan seterusnya, dapat disamakan dengan pencabangan sebatang pohon. Pada suatu
waktu batang pohon tadi mengeluarkan ranting-ranting yang baru. Demikian
seterusnya. Begitu pula pencabangan pada bahasa.
Tetapi harus diingat bahwa antara pencabangan
bahasa dan pencabangan sebatang pohon terdapat suatu perbedaan. Setelah sebuah
bahasa bercabang, maka antara bahasa-bahasa yang baru itu masih terdapat kontak
timbal-balik, masih terjalin pengaruh mempengaruhi antara kedua bahasa itu.
Lain halnya dengan cabang sebuah pohon atau ranting yang terpisah, ia tidak
menghiraukan lagi nasib cabang atau ranting-ranting lainnya.”
- Pengembangan Klasifikasi
Dalam pengembangan karangan
kadang-kadang diperlukan pengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan.
Pengelompokan ini bekerja kedua arah yang berlawanan, yaitu pertama
mempersatukan satuan-satuan ke dalam satu kelompok, dan kedua, memisahkan
satuan-satuan tadi dari kelompok yang lain (Keraf dalam Mudlofar 2002:
103).
Pola Paragraf Klasifikasi merupakan suatu pengembangan
paragraf melalui pembentukan kelompok yang berdasar atas sifat-sifat tertentu.
Kata atau ungkapan yang biasanya digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan
menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh Pola
Pengembangan Paragraf Klasifikasi :
a. Contoh 1:
Pengklasifikasian pada tumbuhan memiliki tujuan dan manfaat.
Klasifikasi tumbuhan merupakan suatu cara sebagai pembentukan kelas-kelas,
kelompok, atau unit melalui pencarian keseragaman dalam keanekaragaman
tumbuhan. Pengklasifikasian tumbuhan memiliki tujuan untuk menyederhanakan
ruang lingkup obyek studi yang akan diteliti. Klasifikasi tumbuhan dapat membantu
dalam mengetahui jenis-jenis tumbuhan, mengetahui hubungan antar tumbuhan dan
mengetahui kekerabatan antar tumbuhan yang beraneka ragam. Perbedaan dasar yang
digunakan dalam mengadakan klasifikasi tumbuhan tentu saja memberikan hasil
klasifikasi yang berbeda-beda, yang dari waktu ke waktu menyebabkan lahirnya
Sistem Klasifikasi yang berbeda. Namun pada prinsipnya, kesamaan-kesamaan atau
keseragaman itulah yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi, misalnya
klasifikasi berdasarkan lingkungan hidupnya, seperti tumbuhan air, tumbuhan
darat, tumbuhan dataran tinggi, tumbuhan dataran rendah, atau berdasarkan
kegunaannya seperti tumbuhan sandang, obat-obatan, hias, dan lain sebagainya.
b. Contoh 2:
Dewasa ini ada berbagai
sumber yang dapat dimanfaatkan sebagai
pembangkit tenaga listrik. Sumber-sumber itu selain berupa tenaga air dan,
tenaga matahari, dapat pula berupa tenaga panas bumi dan tenaga nuklir. Sebagai
pembangkit listrik, nuklir telah dimanfaatkan hampir di seluruh dunia.
- Paragraph sebab akibat
Paragraph sebab akibat adalah paragraph yang dimulai dengan
mengemukakan atau embeberkan fakta khusus yang menjadi sebab dan samai pada
kesimpulan yang menjadi akibat. Pengembangan paragraph ini seing menggunakan
kata-kata padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena. Paragraph sebab
akibat ini dikembangkan dengan proses berfikir kausatif. Proses berfikir ini menyatakan bahwa suatu sebab pasti
akan menimbulkan akibat. Sebb menjadi
ide pokok sedangkan akibat menjadi ide penjelas.
Contoh paragraph sebab akibat:
Sekarang banyak sekali orang yang tidak sadar akan kebersihan
lingkungannya. Mereka membuang sampah seenaknya sendiri tanpa rasa bersalah.
Akibatnya jika pada musim hujan tiba seperti sekarang ini, terjadi banjir
dimana mana. Banyak orang menyalahkan pemerintah karena berbagai alasan tanpa
mereka sadari kalau banjir itu akibat ulahnya sendiri yang tidak menjaga
kebersihan lingkungannya.
- Pengembangan Paragraf komparatif dan kontrastif
Sebuah paragraf dalam karangan ilmiah juga dapat
dikembangkan dengan cara diperbandingkan dimensi-dimensi kesamaanya. Kesamaan
itu bisa cirinya, karakternya, tujuanya, bentuknya, dan seterusnya.
Perbandingan yang dilakukan dengan cara mencermati dimensi-dimensi kesamaan
untuk mengembangkan paragraf yang demikian ini dapat disebut dengan model
pengembangan komparatif. Sebaliknya, perbandingan yang dilakukan dengan cara
mencermati dimensi-dimensi perbedaannya dapat disebut dengan perbandingan
kontrastif.
Kesimpulan:
“Pengembangan komparatif melakukan perbadingan dimensi
dimensi yang sama. Sedangkan pengembangan konstrastif melakukan perbandingan”.
- Klimaks dan Anti-Klimaks
Klimaks yaitu suatu
gagasan utama mula-mula yang diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang
dianggap paling rendah kedukdukannya, kemudian berangsur-angsur disusun dengan
sebuh gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau
kepentingannya. Dengan kata lain, gagasan-gagasan bawahan disusun sekian macam
sehingga gagasan-gagasan berikutnya lebih tinggi kepentingannya dari gagasan
sebelumnya.
Contoh:
“Bentuk
traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sejalan dengan kemajuan
tekonologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya,
ada traktor yang dijalankan dengan uap. Modelnya kira-kira seperti mesin giling
yang digerakan oleh uap. Pada waktu tank sedang menjadi pusat perhatian orang,
traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. “Keturunan” traktor model
tank ini sampai sekarang masih digunakan orang, yaitu traktor yang pakai roda
rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Catrepillar. Di samping
Caterpillar, Fordpun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat
pertanian lainnya. Jepang tidak mau kalah saing dengan dalam bidang ini.
Produksi jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor
yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.”
Gagasan
utama alinea di atas adalah Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman
ke jaman yang terdapat pada awal alinea. Kemudian diperinci dalam empat
gagasan bawahan, yaitu; traktor yang dijalankan dengan uap, traktor yang
pakai roda rantai, traktor buatan ford, dan traktor buatan jepang atau
padi traktor. gagasan bawahan pertama didukung oleh dua kalimat, gagasan
bawahan kedua didukung oleh tiga kalimat;
sebaliknya gagasan bawahan ketiga hanya didukung oleh satu kalimat. Sebab itu
terasa bahwa gagasan ini juga kurang jelas. Gagasan bawahan keempat ditunjang
oleh dua kalimat.
Adapun,
contoh lain :
- Dalam pengembangan komoditas kopi terlihat berbagai instansi yang
menangani kegiatan produksi pengolahan, dan pemasaran. Pelbagai kegiatan
pembinaan dalam pengembangan komoditi kopi harus didasarkan pada suatu
kebijaksanaan komoditas yang konsisten dan terpadu. Kebijaksanaan produksi,
pengolahan lahan, dan pemasaran-pemasaran itu harus secara konsisten dan
terpadu membina peranan komoditas kopi dalam pembangunan nasional. Demikian
pula untuk komoditas pertanian yang lain. Inilah yang disebut kebijaksanaan
komoditas terpadu secara vertikal.
Variasi
gagasan dari klimaks adalah anti-klimaks, yaitu menulis mulai dari suatu
gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian
perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah
2. Paragraf Antiklimaks
- Antiklimaks adalah gaya bahasa penegasan mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah.
- Contoh paragraf antiklimaks:
Studi mengenai pembangunan di pedesaan Indonesia dari dimensi administrasi pembangunan pada hakekatnya memerlukan studi mengenai tiga perspektif. Pertama, kita memusatkan perhatian pada keadaan sumber-sumber yang utama di sekeliling mana penduduk pedesaan harus mengorganisasi eksistensinya, khususnya ciri - ciri yang terkait dengan masalah-masalah yang berskala nasional. Kedua, sebaiknya kita mengenal faktor-faktor sosial dan ekonomi yang menstrukturkan sifat interaksi diantara penduduk pedesaan, baik selaku pribadi maupun selaku anggota dari kesatuan sosial yang berbeda. Ketiga, kita memberi perhatian kepada pemerintah ( birokrasi ) baik sebagai pencerminan dari perspektif yang pertama maupun selaku pelopor perubahan.
- Antiklimaks adalah gaya bahasa penegasan mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah.
- Contoh paragraf antiklimaks:
Studi mengenai pembangunan di pedesaan Indonesia dari dimensi administrasi pembangunan pada hakekatnya memerlukan studi mengenai tiga perspektif. Pertama, kita memusatkan perhatian pada keadaan sumber-sumber yang utama di sekeliling mana penduduk pedesaan harus mengorganisasi eksistensinya, khususnya ciri - ciri yang terkait dengan masalah-masalah yang berskala nasional. Kedua, sebaiknya kita mengenal faktor-faktor sosial dan ekonomi yang menstrukturkan sifat interaksi diantara penduduk pedesaan, baik selaku pribadi maupun selaku anggota dari kesatuan sosial yang berbeda. Ketiga, kita memberi perhatian kepada pemerintah ( birokrasi ) baik sebagai pencerminan dari perspektif yang pertama maupun selaku pelopor perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. 1982. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah
Prof. DR. Gorys Keraf. Komposisi_Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.
Rahardi, Kunjana. 2009.BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI, Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar